Senin, 07 November 2016

Wajah demokrasi kita mulai di uji kedewasannya

Keberagaman dan kekayaan perbedaan yang ada di indonesia kini mulai di uji kematangan nya. 71 tahun berlalu, Hasil jerih payah bangsa kita berhasil di wujudkan oleh para pendiri bangsa ini sebagai pahlawan kemerdekaan.
The Maturity Democracy of Indonesia
The November 4 (411) protest was one remarkable history of Indonesian democracy. It taught Indonesians many lessons, but the highlight is how the government has been maturing itself in responding a protest.
It was a surprise, and definitely a smart move, of the Police to use much more cooperative and humanist approach to deal with the protesters by beginning their security routines with praying and dhikr.
The way the security officials handle the protesters must be highly appreciated. Their effort to resist repressive actions, during the day, especially was a breakthrough. It was something new in our democracy. This was the key of the success of the government in 411 rally.
Despite some clashes between the protesters and the police, the overall protest has been very peaceful. What happened on November 4 was maybe beyond what the government may expect.
The violence level was relatively low with small number of casualties. One of the protesters dead because his previous asthma history, and not related to any attack or accidental shooting.
What happened in Penjaringan area was a criminal activity done by rascals, not protesters, but again the government has shown its readiness to handle such unexpected situation not to spread in other areas. In fact, it was actually not related to the protests. It was done by some irresponsible people who take advantage of the protest. Yet, the government could promptly took needed action to bring back situation to normal in relatively short time.
All in all, the government has done a marvellous job in dealing with this protest. What was feared was not occurring and all situation could be handled very well and wisely. We hope that this will be a new era of Indonesian democracy, which is more mature and humanist. Bravo! Detak
Terjemahan
Kematangan Demokrasi di Indonesia * _
4 November (411) adalah salah satu sejarah yang luar biasa dari demokrasi Indonesia. Ini mengajarkan orang Indonesia banyak pelajaran, walapun pada akhir acara ada yang menginginkan bagaimana pemerintah goyang dalam menanggapi protes.
Itu adalah kejutan, dan langkah yang cerdas, Kepolisian untuk menggunakan pendekatan yang lebih kooperatif dan humanis untuk menangani para demonstran dengan mulai rutinitas keamanan mereka dengan berdoa dan berdzikir mampu untuk mengatasinya. 
Cara petugas keamanan dalam menangani pengunjuk rasa harus sangat dihargai. Upaya mereka untuk melawan tindakan represif, siang hari, adalah terobosan. Itu sesuatu yang baru dalam demokrasi kita. Ini adalah kunci dari keberhasilan pemerintah dalam aksi damai 411 .
Meskipun bentrokan antara demonstran dan polisi sempat terjadi, namun aksi damai secara keseluruhan sudah sangat damai. Apa yang terjadi pada 4 November itu mungkin melampaui apa yang pemerintah harapkan. Tingkat kekerasan relatif rendah dengan korban serta efek negatif yang di tekan sekecil mungkin. dikabarkan Salah satu pengunjuk rasa meninggal karena sejarah asma sebelumnya, dan tidak berhubungan dengan serangan atau disengaja shooting. 
Sedangkan Apa yang terjadi di daerah Penjaringan adalah kegiatan kriminal yang dilakukan oleh bajingan, bukan demonstran, tapi sekali lagi pemerintah telah menunjukkan kesiapannya untuk menangani situasi tak terduga tersebut tidak menyebar di daerah lain. Bahkan, itu benar-benar tidak terkait dengan protes. Hal itu dilakukan oleh beberapa orang yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan pada aksi damai 411. Namun, pemerintah melalui seluruh aparatnya dan pemuka masyarakat, segera mengambil tidakan diperlukan, tindakan tepat untuk membawa kembali situasi normal dalam waktu yang relatif singkat.
Kesepakatan dengan semua elemen dan pemerintah yang telah melakukan langkah luar biasa dalam menangani aksi damai ini, patut kita kasih jempol yak. Apa kerusuhan yang dikhawatirkan tidak terjadi dan semua situasi dapat ditangani dengan baik dan bijak. Kami berharap bahwa ini akan menjadi era baru demokrasi Indonesia, yang lebih matang dan humanis. Bravo!

Di bulan November ini juga kita merayakan hari pahlawan. Kenangan manis mereka sampai dengan saat ini kita nikmati adalah kemerdekaan. Akankah kemerdekaan dan persatuan serta teguhnya jalinan persaudaraan dai antara kita dari sabang sampai merauke, dari miangas sampai rote tetap kokoh terjalin. Ataukah tercabik oleh para penyusup yang ingin memecah bangsa. Kini semua itu ada di tangan kita.

Kita sebagai pemuda pemudi penerus perjuangan bangsa, penerima warisan perjuangan pahlawan yan terdahulu, Haruslah tetap erat memegang tali silaturahmi. Kita harus tetap memegang rasa persaudaraan di tengah keragaman perbedaan pendapat, wacana, pemikiran, sara, politik dll.

Jangan biarkan para penunggang liar memanfaatkan situasi untuk provokasi ricuh guna memecah persatuan kita. Bersatulah Indonesia. Mari dukung pembangunan yang gencar di kebut pemerintah saat ini. Sekecil kecilnya dukungan tyang kita berikan adalah doa, Semoga para pemimpin bangsa ini di berikan kekuatan dalam menggerakan pembangunan hingga merata bisa di nikmati seluruh saudara kita sebangsa dan se tanah air INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar